K-INTENSIF
Keperluan melahirkan pemimpin-pemimpin Negara amat mendesak lantaran pentingnya pendidikan harus didukung oleh penguasaan bahasa asing sebagai alat pencerdasan.
Oleh sebab itu, disamping bahasa ibonda kita sendiri, bahasa asing yang lebih luas dan lebih kaya dapat menghubungkan kita dengan negara luar, menjadi suatu rukun yang tak boleh tidak, bagi kemajuan dan kecerdasan kita.
“Kalau kita disini mengatakan ‘bahasa asing’, ghalibnya kita ingat kepada bahasa Belanda, Inggeris, Perancis, Jerman, atau lain-lain. Dan memang bahasa Belanda, bahasa Inggeris, dan sebagainya itu banyak jasanya... Ini tidak kita mungkiri! Akan tetapi, jangan kita lupakan bahawa sebelum bahasa Belanda menjadi perhubungan dengan dunia luar, sebelumnya bahasa inggeris mulai dipelajari dikalangan bangsa kita. Kita di Indonesia sudah berpuluh tahun terlebih dahulu mempunyai bahasa perhubungan, jembatan yang menghubungkan kita dengan sumber kebudayaan dunia luar, iaitu bahasa Arab! .... dan bagi kita kaum Muslimin, adalah bahasa arab itu satu bahasa persatuan yang tak akan mungkin dicarikan gantinya, bahasa kunci dari perbendaharaan ilmu dan pengertian agama kita. Besar kerugian dan kerusakan yang menimpa kita apabila bahasa ini kita abaikan dan kita kesampingkan.”
Pada peringkat awal, pihak persatuan akan tumpu kepada penguasaan Bahasa Arab terlebih dahulu sebelum bahasa asing lainnya.
Mudah-mudahan, akan lahir doktor dari bumi Indonesia yang seimbang antara (dunia-akhirat), (Leiden-al-Azhar), (Oxford-Madinah). Insya' Allah. Ya, memang benar apa yang dinyatakan oleh H.M Anis Matta, ternyata kita perlukan pemimpin yang bersifat multi-dimensional.
Kita mulakan dengan penguasaan bahasa.
"Penguasaan Bahasa Asing Lambang Kecerdasan Minda Bangsa"
0 comments:
Post a Comment